Sunday 30 September 2012

Gambaran Neraka Menurut Al-Quran




بسم الله الرحمن الرحيم

Wahai saudaraku, semoga Allah subhanahu wata’ala senantiasa mencurahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita, ketahuilah…!!!, bahwa Al Jannah (surga) adalah tempat tinggal yang kekal, penuh dengan kenikmatan yang lezat yang tidak bisa dibandingkan dengan segala kenikmatan yang ada di dunia. Itulah negeri yang hanya bisa dicapai oleh orang-orang yang bertaqwa kepada Allah subhanahu wata’ala.
Bagi yang tidak diizinkan memasukinya maka tiada tempat lagi baginya kecuali an naar (neraka). Suatu tempat tinggal yang penuh dengan kengerian yang tidak bisa digambarkan dengan kengerian di dunia. Sejelek-jeleknya tempat tinggal dan seburuk-buruknya tempat kembali.
Itulah tempat tinggal yang bakal dihuni oleh orang-orang yang tidak mau tunduk dan taat kepada Allah subhanahu wata’ala dan itulah tempat kembali bagi orang-orang yang enggan terhadap petunjuk Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Bicara tentang negeri akhirat merupakan topik yang seharusnya dijadikan headline (kajian utama) bagi orang-orang yang beriman tentang hari akhir. Suatu kajian yang akan melembutkan hati, menundukkan pandangan, meneteskan air mata dan meredam hawa nafsu. Menjadikan sedikit ketawa dan canda. Mengingatkan tentang ajal (maut) yang datang secara tiba-tiba. Tidak membedakan tua dan muda. Sudahkah kita siap mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan yang kita lakukan di hari kiamat kelak? Inilah sebuah pertanyaan yang besar. Sebuah pertanyaan yang mesti membutuhkan jawaban. Maka siapkanlah jawabannya sebelum nanti ditanya di hari kiamat kelak!!! Ya, Allah selamatkanlah kami dari pedihnya adzab neraka!!!
Dari shahabat Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ رَأَيْتُمْ مَا رَأَيْتُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا. قَالُوا: وَمَا رَأَيْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ: رَأَيْتُ الْجَنَّةَ وَالنَّارَ.

“Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya kalian melihat apa yang aku lihat, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” Para shahabat bertanya: “Apa yang engkau lihat ya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam” Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Saya melihat Al Jannah dan An Naar.” (HR. Muslim Kitab Sholat no. 426)
Edisi kali ini akan menyajikan topik yang berkaitan dengan sifat-sifat An Naar. Dengan harapan dapat menambah rasa takut kita kepada Allah subhanahu wata’ala. Mendorong untuk berlomba-lomba memperbanyak amal kebajikan. Tiada benteng yang mampu menahan dahsyatnya api neraka melaikan benteng dari amal kebajikan.
Luas An Naar
An Naar (neraka) memiliki area yang amat luas yang daya tampungnya tidak akan penuh meskipun dimasuki oleh orang–orang durhaka sejak zaman Nabi Adam sampai hari kiamat. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya): “Pada hari itu Kami bertanya kepada Jahannam: “Apakah kamu sudah penuh?” Jahannam menjawab: “Masihkah ada tambahan?” (Qoof: 30)
Ayat di atas menggambarkan betapa luas dan besarnya Jahannam itu. Meskipun Jahannam dilempari dari seluruh jin dan manusia (yang durhaka) dari masa nabi Adam sampai hari kiamat nanti, namun belum bisa memenuhinya.
Kedalaman An Naar
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menggambarkan tentang dalamnya An Naar dalam sebuah hadits dari shahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, beliau berkata: “Kami pernah bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba kami mendengar sesuatu yang jatuh, lalu beliau bersabda: “Tahukah kalian apakah itu?” Kami (para shahabat) menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Kemudian beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
هَذَا حَجَرٌ رُمِيَ بِهِ فِي النَّارِ مُنْذُ سَبْعِينَ خَرِيفًا فَهُوَ يَهْوِي فِي النَّارِ الآنَ حَتَّى انْتَهَى إِلَى قَعْرِهَا.
“Ini adalah sebuah batu yang dilemparkan dari atas An Naar sejak tujuh puluh tahun yang lalu, sekarang batu itu baru sampai di dasarnya.” (HR. Muslim no. 2844)
Masyaa Allah, betapa dalamnya An Naar!?!, sebuah batu yang dilemparkan dari tepi jurang/bibir An Naar, baru sampai ke dasarnya setelah 70 puluh tahun lamanya. Maka, jarak kedalaman An Naar itu hanya Allah subhanahu wata’ala lah yang tahu.
Pintu Jahannam
An Naar memiliki 7 pintu yang akan dilewati dari pintu-pintu tersebut oleh para penghuni neraka sesuai dengan kadar dosa dan maksiat yang mereka lakukan di dunia. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya): “Dan Sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengekor-pengekor setan) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu, tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.” (Al Hijr: 43-44)
Belenggu An Naar
Allah subhanahu wata’ala juga menyediakan belenggu-belenggu yang sangat berat dan menyiksa. Sehingga para penghuni An Naar itu tidak bisa lari dan berkutik. Siap merasakan hukuman dan siksaan. Allah berfirman (artinya): “Karena sesungguhnya pada sisi kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang menyala-nyala.” (Al Muzammil: 12)
“Dan kamu akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama dengan belenggu.” (Ibrahim : 49)
Penjaga An Naar
Allah subhanahu wata’ala juga telah menyiapkan algojo yang siap mengawasi dan menyiksa para penghuni An Naar. Allah memilih algojo (penjaga) itu dari kalangan malaikat. Allah berfirman (artinya):
“Dan tiada Kami jadikan penjaga An Naar melainkan dari malaikat.” (Al Mudatstsir: 31)
Panas An Naar
Para pembaca yang semoga Allah subhanahu wata’ala tetap melimpahkan rahmat-Nya kepada kita, bahwa An Naar (neraka) itu adalah suatu tempat tinggal yang memiliki daya panas yang dahsyat. Kadar terpanas yang ada di dunia itu belum seberapa dibanding dengan panasnya api neraka. Allah berfirman (artinya):
“Maka, Kami akan memperingatkan kamu dengan An Naar yang menyala-nyala.” (Al Lail : 14)
Bagaimana gambaran dahsyatnya api neraka yang telah Allah subhanahu wata’ala sediakan itu? Hal itu telah digambarkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dalam sebuah hadist yang diriwayatkan shahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu:
“(Panasnya) api yang kalian (Bani Adam) nyalakan di dunia ini merupakan sebagian dari tujuh puluh bagian panasnya api neraka Jahannam.” Para sahabat bertanya: “Demi Allah, apakah itu sudah cukup wahai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam” Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “(Belum), sesungguhnya panasnya sebagian yang satu melebihi sebagian yang lainnya sebanyak enam puluh kali lipat.” (HR. Muslim no. 2843)
Api neraka itu juga melontarkan bunga-bunga api. Seberapa besar dan bagaimana warna bunga api tersebut? Allah subhanahu wata’ala telah gambarkan hal tersebut dalam surat Al Mursalat: 32-33 (artinya): “Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana. Seolah-olah seperti iringan unta yang kuning.”
Berkata Asy Syaikh As Sa’di dalam tafsir ayat ini: “Sesungguhnya api neraka itu hitam mengerikan dan sangat panas.” (Lihat Taisirul Karimir Rahman)
Bagaimana dengan suara api neraka itu? Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):
“Apabila An Naar melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar kegeramannya dan suara yang menyala-nyala.” (Al Furqon : 12)
Berkata As Sa’di dalam tafsirnya: “Sebelum orang-orang penghuni sampai ke An Naar, dari jauh mereka sudah mendengar kengerian suaranya yang menggoncangkan dan menyempitkan hati, hampir-hampir seorang dari mereka mati karena ketakutan dengan suaranya. Sungguh api neraka itu murka kepada mereka karena kemurkaan Allah. Dan semakin bertambah murkanya disebabkan semakin besar kekufuran dan kedurhakaan mereka kepada Allah. (Lihat Taisirul Karimir Rahman)
Lalu dari bahan bakar apakah yang dengannya Allah subhanahu wata’ala menjadikan api neraka itu dahsyat dan bersuara yang mengerikan? Ketahuilah, untuk menunjukkan semakin ngerinya dan pedihnya siksaan di neraka, maka Allah subhanahu wata’ala jadikan bahan bakar api neraka itu dari manusia dan batu. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya): “Jagalah dirimu dari (lahapan api) neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (Al Baqarah: 24)
Makanan Dan Minuman Penghui An Naar
Apakah para penghuni jahannam juga mendapatkan hidangan makan dan minuman? Ya, tapi tidak seperti penjara di dunia yang masih menaruh belas kasih. Penjara di akhirat itu adalah tempat siksaan diatas siksaan dan kepedihan diatas kepedihan. Makanan dan minuman yang dihidangkan pun sebagai bentuk adzab dan siksaan.
a. Makanan Yang Berduri
Allah berfirman (artinya):
“Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan rasa lapar.” (Al Ghasiyah: 6-7)
“Dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih.” Al Muzammil: 13
Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma menjelaskan tentang ayat diatas: Bahwa “makanan yang menyumbat di kerongkongan” itu adalah duri yang nyangkut di kerongkongan yang tidak bisa masuk dan tidak pula keluar. Sehingga makanan itu hanya akan menambah kepedihan dan kesengsaraan.
b. Pohon Zaqqum
Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):
“Sesungguhnya kalian wahai orang-orang yang sesat lagi mendustakan, kalian benar-benar akan memakan pohon zaqqum. Dan kalian akan memenuhi perutmu dengannya.” (Al Waqi’ah: 51-53)
Apakah pohon zaqquum itu? Apakah pohon itu enak lagi lezat? Tentu tidak, justru pohon itu hanya akan menambah kepedihan dan kesengsaraan pula.
Allah subhanahu wata’ala mensifati lebih lanjut tentang pohon zaqqum dalam ayat lainnya (artinya): “Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang keluar dari dasar neraka jahim. Mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan. Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu. Maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum tersebut.” (Ash Shaffat : 64-66)
Tatkala para penghuni neraka haus karena terbakar. Maka Allah subhanahu wata’ala sudah siapkan hidangan minuman bagi mereka yang akan menambah pedih siksaan mereka. Minuman berupa nanah dan air panas yang dapat memotong usus-usus mereka. Allah berfirman (artinya): “Kemudian sesudah makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas..” (Ash Shaffat: 67-68)
“… dan mereka diberi minuman air yang mendidih sehingga memotong usus-usus mereka.” (Muhammad: 15)
“Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah.” An Naba’ : 24-25
Pakaian Penghuni An Naar
Mereka juga akan dikenakan pakaian. Tentu pakaian itu tidak dibuat untuk kenyamanan. Justru pakaian itu sengaja disiapkan untuk menambah kesengsaraan bagi para penghuni nereka. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):
“Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka ditutup oleh api neraka.” (Ibrahim : 50)
“Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka…,” (Al Haj : 19)
Tempat Tidur Penghuni An Naar
Demikian juga mereka telah disiapkan tempat tidur dan selimut. Yang sengaja dibuat untuk menambah kepedihan adzab bagi mereka. Allah subhanahu wata’ala berfirman: “Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang zhalim.” (Al A’raf: 41)
Pembaca yang dimuliakan Allah, setelah kita mengetahui kengerian dahsyatnya adzab neraka, maka banyak-banyaklah kita berdo’a, bertaubat dan beramal shalih. Karena Allah dengan rahmat-Nya hanya akan menyelamatkan hamba-hamba-Nya yang bertaqwa kepada-Nya dan takut dari adzab neraka. Yatiu dengan melaksakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi laranga-larangan-Nya. Ya Allah, tunjukilah kami ke dalam jalan-Mu yang lurus yang menghantarkan ke dalam Al Jannah (surga) dan jauhkanlah kami dari jalan-jalan yang menghantarkan ke dalam api neraka.!!! Amiin, Ya Rabbal alamiin.
 iela wookie

Gambaran Syurga Menurut Al-Quran


Para ulama bersepakat syurga itu terletak di atas dari langit yang ketujuh. Dalam surah An-Majm ayat 13-15 Allah berfirman: Sesungguhnya ia (Muhammad) telah melihat Jibril sekali lagi, iaitu di Sidratul Muntaha, dan di dekatnya ada syurga tempat kembali.
Ketika Rasulullah dalam perjalanan Mikraj, Baginda telah berhenti di Sidratul Muntaha. Menurut baginda, Sidratul Muntaha itu berada jauh di luar alam langit (di luar ruang angkasa). Di situlah Baginda dapati terletaknya syurga.

Kemudian dikatakan syurga itu luasnya seluas langit dan bumi sebagaimana difirmankan Allah dalam surah Ali Imran ayat 133:
Kejarlah oleh kamu ampunan Tuhan kamu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.

Di syurga juga udaranya nyaman tidak panas membakar dan tidak pula sejuk mengigit. Allah berfirman:

Mereka berehat didalam syurga dengan berteleku di atas pelamin-pelamin (yang berhias), mereka tidak nampak di situ adanya matahari (usahkan hawa panasnya), dan tidak juga merasai suasana yang bersangatan sejuknya. (Al-Insan: 13)
Abu Hurairah berkata bahawa Rasulullah bersabda: “Bahawa dinding-dinding syurga itu batu-bata dari perak dan emas. Tanahnya pohon kimkuma (Za’faran) dan buminya kasturi.” (Hadis riwayat Al-Bazzar).

Dalam sebuah hadis lain diceritakan bahawa Rasulullah bersabda yang bermaksud: “Tanah syurga itu licin putih, kasturi murni.” (Hadis riwayat Muslim).
Harumnya bau syurga ini dapat dicium dari jarak perjalanan 100 tahun.

Sungai-Sungai di Syurga

Sungai-sungai syurga pula memancar dari bawah-bawah bukit. Di dalam Al-Quran, Allah banyak menyebut tentang macam-macam sungai di syurga ini antara lain firmanNya dalam Surah Muhammad ayat 15 yang bermaksud:
Sifat syurga yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa (ialah seperti berikut): Ada padanya beberapa sungai dari air yang tidak berubah (rasa dan baunya), dan beberapa sungai dari susu yang tidak berubah rasanya, serta beberapa sungai dari arak yang lazat bagi orang-orang yang meminumnya, dan juga beberapa sungai dari madu yang suci bersih. Dan ada pula untuk mereka di sana segala jenis buah-buahan, serta keredhaan yang tinggal kekal di dalam syurga yang sedemikian itu keadaannya) sama seperti orang-orang yang tinggal kekal di dalam neraka dan diberi minum dan air yang menggeledak sehingga menjadikan isi perut mereka hancur? (sudah tentu tidak sama!).

Ayat di atas memberi pengertian bahawa sungai-sungai di syurga bukanlah mengandungi air-air biasa seperti di dunia ini, sebaliknya ada sungai yang berair susu, ada yang berair anggur (arak) yang tidak memabukkan, ada yang dari madu dan sebagainya. Sungai-sungai ini semuanya mengalir dengan tenang melalui rumah-rumah di syurga, di kebun-kebun dan di celah-celah pokok. Bahkan terdapat juga mata-mata air yang mengalir.

Jadi Allah telah menjanjikan bagi orang yang bertakwa itu sungai yang airnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
= Airnya tidak berubah rasa dan baunya.
= Air susu yang tidak berubah rasa dan warnanya
= Air anggur (arak) yang lazat dan tidak memabukkan bagi peminumnya.
= Madu yang disaring

Sewaktu Israk dan Mikraj, Rasulullah s.a.w. pernah melihat sungai yang dinamakan Al-Kausar. Sungai ini dilingkari oleh bukit-bukit yang terdiri dari permata-permata dan tanahnya dari wewangian yang paling wangi. Tepian sungai ini terdiri dari emas sedangkan anak-anak batunya dari mutiara.

Barangsiapa meminum air dari Al-Kausar ini walau hanya satu kali sahaja, dia tidak merasa haus untuk selama-lamanya.

Tentang nama-nama sungai di syurga, tidak ada disebut dengan jelas di dalam al-Quran. Tetapi dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi bersabda:
Bahawasanya di syurga terdapat suatu sungai yang disebut sungai rajab, airnya lebih putih daripada air susu dan rasanya lebih manis daripada madu. Sesiapa yang puasa satu hari dari bulan Rajab, maka Allah memberikan minuman dari sungai itu.
Yang jelas sungai yang bersama Rajab dengan sifat-sifatnya yang luar biasa ini belum pernah dilihat dan dirasakan airnya oleh manusia di dunia ini. Walau bagaimanapun di dalam keterangan-keterang an lain disebutkan bahawa di syurga ada sungai-sungai seperti Al-Kausar dan Al-Firdaus.

Tentang Al-Kausar, Anas r.a. ada bercerita bahawa Rasulullah s.a.w. tidur di atas tikar jerami, tiba-tiba sambil mengangkat kepalanya Baginda tersenyum. Anas bertanya: “Mengapa engkau tertawa ya Rasulullah?” Baginda menjawab: “Ayat yang diturunkan kepadaku tadi (yang bermaksud):

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak (Al-Kausar), maka dirikanlah solat kerana Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus. (Al-Kausar: 1-2-3).

Kemudian Baginda bertanya: “Adakah engkau tahu apa itu Al-Kausar?” Anas menjawab: “Allah dan RasulNya yang lebih tahu.” Lalu Rasul menerangkan: “Al-Kausar itu satu sungai yang dijanjikan kepadaku oleh Allah, pada sungai itu banyak kebajikan. Di atasnya sebuah kolam (Al-Haudi) yang akan datang umatku kepadanya. Bejananya banyak sebanyak bintang-bintang di langit.” (Riwayat Muslim).

Seterusnya Imam At-Termizi meriwayatkan, Nabi bersabda: “Bahawa masing-masing nabi itu mempunyai kolam. Mereka ini bangga membanggakan manakah yang lebih banyak orang datang. Dan aku mengharap, bahawa adalah aku yang terbanyak orang datang.”

Mendengar tentang banyaknya kenikmatan yang terdapat pada Al-Kausar ini, tentu banyak di antara kita yang berharap untuk dapat menjadi golongan orang-orang yang dapat datang ke tempat tersebut. Agar harapan ini menjadi nyata, hendaklah kita berusaha mencari keredhaan Allah dalam kehidupan ini dari segala segi.

Syurga itu Bertingkat-Tingkat

Syurga itu bertingkat-tingkat dan setiap tingkat berbeza-beza pula. Jarak antara satu tingkat dengan tingkat yang lain ialah seperti jarak antara bumi dan langit. Adapun tingkatan syurga yang paling tinggi darjatnya dinamakan “Al-Firdaus” . Di atas Al-Firdaus inilah terletak “Arsy Rahman (Mahligai Tuhan).

Selain itu, keistimewaan syurga Al-Firdaus ialah para penghuninya akan dapat melihat wajah Allah dua kali dalam sehari iaitu pada waktu pagi dan petang. Sedangkan nikmat yang tertinggi di dalam syurga ialah apabila manusia dapat menatap wajah Allah.

Adapun cara melihat Allah bukanlah seperti halnya kita melihat dengan mata biasa seperti yang lazim berlaku, tetapi caranya ialah dengan penglihatan mata yang telah ditentukan Allah buat para penduduk syurga.

Segala yang ada di syurga itu indah-indah belaka jauh lebih indah dari apa yang ada di atas muka bumi ini. Tetapi yang terindah di syurga ialah pandangan terhadap Allah, tidak sesuatu kenikmatan lain yang dapat melebihi keistimewaannya.
Cuba kita bayangkan di dunia ini sahaja, kalaulah kita diberikan kesempatan bertemu dan berbual-bual dengan salah seorang pemimpin negara, tentu kita akan sangat gembira dan bahagia dengan pengalaman tersebut. Inikan pula akan bertemu dengan Allah yang menciptakan dunia ini.

Firman Allah dalam surah Al-Qiyamah ayat 22-23 yang bermaksud:
Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat.

Rasulullah pernah bertanya kepada Jibril: “Hai Jibril pernahkah kau melihat Allah?”?” jawab Jibril: “Bahawa di antara saya dan Tuhan ada 79 tutup yang terdiri dari lapisan-lapisan cahaya. Bila terbuka tutup yang paling luar, maka akan terbakarlah aku memandangNya. Sedangkan antara engkau dan Tuhan ada 71 lapisan tutup dari cahaya. Bila terbuka tutup yang paling luar, engkau akan terbakar pula memandangnya. “

Dalam hal ini pernah Nabi Musa a.s. meminta kepada Allah untuk melihatNya. Tetapi baru sahaja Allah menunjukkan diri kepada gunung, gunung itu bergegar dan hancur sehingga Musa jatuh pengsan. Ini membuktikan gunung yang bagaimana juga kukuhnya akan hancur bila Tuhan menunjukkan diriNya, inikan pula manusia yang lemah.

Kemudian dalam satu riwayat lain digambarkan syurga itu sebagai berikut :

Tingkatan syurga pertama yang dibuat dari bahan perak baik kampung,rumah, pintu dan kuncinya.
Tingkatan syurga kedua yang dibuat dari bahan emas baik kampung,rumah, pintu dan kuncinya.
Tingkatan syurga ketiga yang kampung, rumah, pintu dan kuncinya dibuat dari bahan yakut dan lukluk (mutiara).


Taman-Taman Di Syurga

Allah menciptakan perkara-perkara yang luar biasa indah dan nikmatnya kepada orang-orang yang bertakwa sehingga menurut Nabi Muhammad s.a.w. di syurga itu terdapat apa-apa yang belum pernah dilihat oleh mata dan didengar oleh telinga serta tidak pernah pula terlintas di hati manusia.

Kalau di dunia ini kita selalu melihat macam-macam taman yang dihiasi indah dengan aneka macam tumbuhan dan bermacam-macam bunga, di situ kita boleh menghabiskan masa berjam-jam sambil menikmati keindahannya juga mencari ketenangan. Maka begitu juga di syurga, Allah menciptakan taman-taman bagi penghuninya.

Ada dua bentuk taman di syurga: (1) Dua taman yang dicipta Allah daripada perak dengan segala apa yang ada padanya. (2) Dua taman yang dicipta Allah daripada emas dengan segala apa yang ada padanya. (Riwayat Bukhari Muslim).

Pada taman-taman ini terdapat bermacam-macam buah-buahan sama ada kurma ataupun delima, air mata air dan sungai yang terus-menerus mengalir airnya dengan tenang.

At-Tabrani meriwayatkan bahawa di taman-taman tersebut ada pohon-pohon yang
rendang, besar, tinggi dan luas. Bila bidadari-bidadari bernyanyi di bawahnya, daun-daun dan ranting-ranting pohon-pohon itu bergerak-gerak sambil mengeluarkan bunyi-bunyian yang amat merdu pula.

Apabila angin berhembus lalu menyentuh daun dan ranting, maka akan terdengar desiran yang amat merdu pula. Sehingga tidak dapat dibanding manakah yang lebih merdu antara suara bidadari-bidadari atau bunyi desiran pohon-pohon tersebut.

Pintu-Pintu Syurga

Sebelum masuk ke syurga, penghuni-penghuniny a akan melalui pintu-pintu syurga terlebih dahulu. Pintu-pintu ini ada bermacam-macam pula jenisnya. Hal ini disebutkan di dalam al-Quran Surah Shaad ayat 49-50 yang bermaksud:

Ini adalah kehormatan bagi mereka dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik, (iaitu) syurga dan yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka.

Kemudian Abu Hurairah ada meriwayatkan sebuah Hadis Rasulullah s.a.w. bersabda:

Dan bagi syurga itu lapan pintu. Maka siapa yang termasuk dari orang yang menegakkan ibadah sembahyang, dia akan dipanggil dari pintu sembahyang. Bagi orang berpuasa ia akan dipanggil dari pintu puasa. Orang yang brsedekah akan dipanggil dari pintu sedekah. Dan yang berjihad akan dipanggil dari pintu jihad. (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Oleh kerana itu kalau seorang semasa hidupnya benar-benar melaksanakan segala hal yang disebut tadi, maka ia akan dipanggil untuk masuk melalui ke semua pintu-pintu tersebut.

Adapun pintu syurga bagi orang yang melakukan ibadah puasa dinamakan Ar-Rayyan. Sedangkan setiap Muslim yang pernah kematian tiga orang anak-anaknya yang masih kecil diberi kebebasan untuk masuk ke syurga melalui pintu mana sahaja yang disukainya.

Penghuni-penghuni syurga setiap orang mempunyai pintu-pintu tersendiri. Satu pintu untuk tempat masuknya sendiri. Satu untuk isterinya. Satu untuk tamu-tamu (malaikat dan kawan-kawannya) . Satu menuju ke neraka untuk rasa nikmat Allah atas dirinya, dan satu pintu ke Arsy (Mahligai Allah untuk melihat wajah Allah).

Dalam buku “Ahli Syurga dan kenikmatannya” diterangkan, selain yang tersebut di atas ada lagi pintu-pintu yang diberi nama :
= Pintu para rasul dan nabi
= Pintu zakat
= Pintu haji
= Pintu syahadat dan selawat
= Pintu syuhada
= Pintu salihin
= Pintu siddiqin
= Pintu ilmu dan iman
= Pintu rahmat
= Pintu taubat

Dalam hadis riwayat Bukhari-Muslim, Rasulullah bersabda:

Demi Allah, demi antara dua ambang pintu syurga itu bagaikan jarak antara Makkah dan Basrah.

Jelaskan pada kita betapa luasnya pintu-pintu yang terdapat di dalam syurga.
Bilik-Bilik, Rumah dan Istana di Syurga

Untuk lebih menyeronokkan lagi, maka pada penghuni-penghuni syurga diberikan bilik-bilik khas, rumah dan istana yang diperbuat daripada permata-permata yang tembus dipandang mata seperti kaca. Di dalamnya penuh dengan kenikmatan dan kelazatan yang tidak pernah dilihat mata serta didengar telinga.

Pernah pada suatu hari para sahabat bertanya kepada Rasulullah: “Untuk siapakah Allah menyediakan bilik-bilik seperti itu ya Rasulullah?”

Rasulullah menjawab: “Bagi mereka yang menyebarkan salam, menyumbangkan makanan, terus berpuasa dan berjaga malam mengerjakan sembahyang sedangkan orang lain tidur nyenyak.”

Lalu sahabat-sahabat bertanya lagi : “Siapakah yang tahan dan sanggup berbuat demikian ya Rasulullah?”

Jawab Baginda lagi: “Umatku! Dengarlah …sesiapa yang bertemu sesama Muslim lalu ia memberi salam, itu bererti telah menyebarkan salam. Barang siapa yang memberi makan anak-anak dan isterinya sampai kenyang, bererti ia telah menyumbangkan makanan. Sesiapa yang berpuasa pada bulan Ramadan dan ditambah dengan tiga hari pada setiap bulan, itu bererti ia terus menerus berpuasa. Dan sesiapa yang menunaikan sembahyang Isyak terakhir dengan berjemaah, bererti dia telah bersembahyang malam sedang manusia tidur.” (Riwayat Abu Naim dari Jabir).

Bagi penghuni syurga ini, disediakan bilik-bilik sebagaimana yang dijanjikan Allah dalam Surah Az-Zumar ayat 20:

Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri janjinya.

Kemudian di dalam firmanNya Surah Muhammad ayat 6 yang bermaksud: Dan memasukkan mereka ke dalam syurga yang telah diperkenankanNya kepada mereka.

Selain menerangkan keadaan bilik-bilik di syurga, ayat di atas juga menerangkan bahawa setiap orang yang masuk ke syurga itu mengetahui tempat mereka masing-masing tanpa perlu ditunjuk seolah-olah (bilik rumah dan istana-istana itu) sudah lama dikenalinya.

Kemudian dalam surah Al-Furqan ayat 10, Allah berfirman:

Maha suci (Allah) yang jika Dia menghendaki, nescaya dijadikanNya bagimu yang lebih baik dari yang demikian, (iaitu) syurga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, dan dijadikanNya (pula) untukmu istana-istana.

Ayat ini mengisyaratkan bahawa di dalam syurga terdapat istana tetapi tidak dijelaskan bagaimana bentuk rupa istana tersebut, sama ada bertingkat-tingkat menjulang tinggi atau sebaliknya. Di samping bilik dan istana dan pula rumah-rumah. Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:

Sesiapa yang membaca Surah Al-Ikhlas sebanyak 10 kali, maka Allah berkenaan membangunkan baginya rumah di syurga. (Riwayat Muslim).
Pohon-Pohon dan Buah-Buahan di Syurga

Keindahan alam dengan pohon-pohon yang rimbun menghijau serta aneka macam jenis bunga-bunga yang menawan dapat memberikan kedamaian jiwa bagi siapa yang memandangnya.

Bayangkanlah kalau kita berada di tengah-tengah kebun bunga yang seperti itu ditambah pula dengan pohon-pohon yang mengeluarkan bermacam-macam jenis buah-buahan, tentu kita akan asyik dan enggan pergi atau meninggalkan tempat tersebut.

Di syurga, Allah memberikan kepada penghuni-penghuniny a lebih daripada itu sebagaimana firmanNya yang bermaksud:

Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu, berada di antara pohon bidara yang tidak berduri dan pohon pisang yang bersusun-susun buahnya dan naungan yang terbentang luas; dan air yang tercurah; dan buah-buahan yang banyak tidak berhenti (buah-buahan yang banyak tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya. (Al-Waqiah: 27-33).

Kedua syurga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. (Ar-Rahman: 48).
Di dalam keduanya ada (macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima. (Ar-Rahman: 68)

Dan naungan (pohon-pohon syurga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. (Al-Insan: 14).

Di syurga juga ada sejenis pohon yang dinamakan tuba. Abu Hurairah berkata:
Sesungguhnya di dalam syurga itu terdapat sebatang pohon yang dipanggil “tuba” dan Allah berfirman kepadanya: “Keluarkanlah untuk hambaKu apa-apa yang mereka kehendaki.” Maka keluarlah kuda dengan kekang serta pelana dan apa-apa keperluan yang dikehendaki dan dikeluarkan pula untuknya kenderaan dengan tempat duduk serta pengikatnya, apa-apa keperluan yang dikehendaki dan juga pakaian-pakaian. (Riwayat Ibnu Abid Dunya).

Ibnu Hibban meriwayatkan Hadis daripada Abu Said yang menceritakan seorang lelaki datang kepada Rasulullah dan bertanya:

“Wahai Rasulullah, apakah tuba itu?” Baginda menjawab: “Ialah sebatang pohon yang sangat rindang. Rindangnya sejauh 100 tahun perjalanan, (manakala) pakaian-pakaian penghuni syurga adalah daripada kelopak-kelopaknya. “

Keistimewaan pohon-pohon di syurga ini semua umbi-umbinya diciptakan Allah daripada emas. Adapun pohon bidara di syurga itu bercabang-cabang. Setiap cabangnya mengeluarkan sebiji buah, kemudian dari buah ini keluar pula 72 jenis makanan yang berlainan.

Sedangkan pohon-pohon kurma pula diciptakan Allah s.w.t. dalam bentuk yang sangat luar biasa sebagaimana Abdullah bin Al-Mubarak, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Abid Dunya dan Al-Hakaim meriwayatkan perkataan Ibnu Abbas r.a.:

“Pokok kurma syurga itu batangnya daripada permata Zamrud yang hijau, pangkal-pangkal pelepahnya daripada emas yang merah dan setiap satu pelepahnya menjadi pakaian penghuni syurga, daripadanyalah pakaian dan perhiasan-perhiasan mereka dipotong dan dijahit. Manakala buahnya seperti tempayan, lebih putih daripada susu, lebih manis daripada madu dan lebih lembut daripada buih dan tiada mempunyai benih.”

Berkata Abu Darda r.a. bahawasanya Nabi s.a.w. telah bersabda:
Allah telah berfirman:
“Sesungguhnya Aku dengan jin dan manusia dalam suatu berita besar (Hari Kiamat). Aku yang mencipta, tetapi mengapa orang lain yang disembah? Aku yang memberi rezeki, mengapa pula orang lain yang disyukuri .” (Riwayat Baihaqi)


 iela wookie

izinkan saya berzina dengan anak pakcik?


alngkah bahagianya jika saya mempunyai suami seperti dia :')

Gadis : Masuk lah dulu, jumpa dengan ayah saya
Teruna : Boleh ke?
Gadis : Masuk je lah, saya nak siap

Menyusup masuk si teruna melalui pintu utama. Pintu yang siap terbuka mengaluka-alukan kedatangan si Teruna.

Teruna : Assalamualaikum.
Bapa G : Waalaikumusalam.

Melihat pada lantangnya suara bapa si gadis, terus si teruna kaku membatu. Lantas si gadis menarik tangan si teruna menyedarkan dari lamunan itu.

Gadis : Mari, duduk kat kerusi
Teruna : eh.

Setelah tangan dihulur dan salam bertaut, duduklah si teruna di kerusi hampir menghadap bapa si gadis. Hanya surat khabar yang menjadi tabir antara mereka.

Bapa G : nak jalan kemana hari ni?
Teruna : Bandar je cik, dia nak carik barang katanya. Barang apa tak tau lah saya
Bapa G : oh..
Teruna : ??

Hampir 5 minit senyap tanpa suara. Dan ibu si gadis keluar dari tabir ruang utama dan ruang belakang membawa air serta biskut kering. Si teruna senyum kelat.

Ibu G : minum la ni sikit. Kamu sudah sarapan?
Teruna : ehh. Sudah cik. Terima kasih.
Ibu G : kamu malu-malu pula dengan kami.
Teruna : segan cik. Hehe
Bapa G : bila kamu nak hantar rombongan?
Ibu G : eh. Apa ayahnya ni?
Teruna : ehh. Duit takde lagi. Hehe
Bapa G : kamu bawa anak kami kehulu-kehilir. Apa orang kata nanti
Teruna : (eh. Malu ngan orang ke malu ngan Allah, lagi takut orang kata dari Allah yang menghukum) Kami naik kereta je cik, tak de la nampak berkepit sangat. Boleh saya tanya cik sikit
Bapa G : boleh takda masalah
Teruna : pakcik ngan makcik nak letak wang hantaran berapa ye?
Bapa G : kalau boleh 20 ribu
Ibu G : ehh. Tak kisah la, tapi kalau boleh acik nak lebih tinggi sikit dari orang sebelah ni
Teruna : Berapa tu cik?
Ibu G : dalam 25 ribu ke atas dan dulang 25 keatas pihak lelaki
Teruna : (amboi, ko melantak dulang ke ape? Wuhaa.. 25 ribu. Mana nak dapat, aduh) Tingginya acik, tak boleh rendah lagi ke?
Bapa G : itu nasib kamu la, kamu yang nak kat anak kami. Lagipun dialah satu-satunya anak perempuan kami, kene lah market sikit. Nak grand-grand camtu.

Si teruna hampir hilang akal apabila disebutkan harga si gadis itu. Dan si teruna cuba berbincang untuk merendahkan harga si gadis.

Teruna : nak Tanya lagi, kenapa anak acik tak pakai tudung?
Bapa G : itu kenalah Tanya maknya
Teruna : (ehh. Boleh pas-pas pulak dah)
Ibu G : ehh. Awak lah. Apa pulak saya. Awak yang sepatutnya didik anak
Bapa G : saya kan kerja. Mana ada masa
Teruna : (pulak dah, gaduh nanti) Ehh-ehh. Makcik pakcik. Kita lupakan dulu soalan tadi sebab kalau ikut makcik pun tak tutup kepala jugak. Maksudnya lebih kurang jugaklah. Nak Tanya lagi, anak acik pandai masak?
Bapa G : hmm.. haram. Tau-tau bangun tido pukul 12 lebih, bukan bangun pagi dah tu. Bangun tengahari. Terus makan tengahari.
Ibu G : apa la ayahnya, orang ni nak buat anak kita bini, dia cerita buruk-buruk pulak.
Bapa G : maknya pun sama suka bangun lambat juga.
Ibu G : abahnya!
Teruna : (kah kah kah.. bengong. Camtu pun nak cerita) Ehh.. acik sekarang saya da tau. Okeh. Soalan lagi. Boleh tak dia baca quran?
Ibu G : boleh sikit-sikit kot
Teruna : kali terakhir bila?
Ibu G : err. Darjah 1 agaknya.
Teruna : hmm.
Ibu G : kenapa?
Teruna : takda apa makcik. Soalan cepumas. Dia solat tak?
Bapa G : apa motif kamu Tanya semua ni. Dia kan selalu ikut kamu. Kamu tau la.
Teruna : kalau kat luar saya ajak dia solat, dia cakap datang bulan. Hari-hari datang bulan. Dia tau solat atau tak?

Hampir terkedu si bapa dan si ibu. Dan pada raut wajah mereka berdua terdapat tanda-tanda kemerah-merahan menahan amarah.

Teruna : boleh saya sambung lagi. Dia tak reti masak, tak reti solat, tak reti mengaji, tak reti nak tutup aurat sebelum dia jadi bini saya lagi. Dosa-dosa dia terang-terang pegi kat makcik ngan pakcik. Lagipun tak berbaloi harga 25 ribu untuk dia. Lain lah dia ni hafizah, 30 juzuk dalam kepala, bertutup litup habis dari bawah sampai ke atas dan tau jaga batas, haa.. itu barulah berbaloi 100 ribu pun saya sanggup bayar. Tapi orang macam tu kalau kahwin mereka memilih untuk serendah-rendah mahar. Sebab sebaik-baik perkahwinan adalah serendah-rendah mahar. Mata bapa si gadis direnung tajam oleh mata ibu si gadis. Keduanya senyap tanpa suara. Ketiga mereka menundukkan kepala. Lumrah adat untuk menjadikan anak perempuan untuk dijadikan objek pemuas nafsu hati menunjukkan kekayaan serta bermegah-megah dengan apa yang ada. Terutamanya pada majlis perkahwinan. Adat mengatasi agama. Dibiarkan anak perempuan dihias dan dibuat pertunjukkan di khalayak ramai. Sedang pada waktu itu akad telah dilafaz si suami, dan segala dosa anak perempuan sudah mula ditanggung oleh si suami. Amatlah rugi. Mahar berpuluh ribu dibayar pada isteri dan sepatutnya hanya si suami seorang yang berhak melihat, tetapi pada hari pertama perkahwinan iaitu semasa persandingan sahaja berpuluh ribu mata yang melihat si isteri. Seolah-olah si suami membayar mahar untuk mereka sekali.
Bapa G : tapi kan. Pakcik nak anak pakcik rasa sekali. Benda seperti tu kan sekali seumur hidup.
Teruna : pakcik nak anak pakcik rasa ke pakcik yang rasa grand?
Ibu G : tentulah kami berdua pun turut gembira.
Teruna : yeke? Saya sambung lagi ya. Acik, saya bukan apa. Sekarang dosa anak pakcik, pakcik yang tanggung. esok lusa lepas akad nikah terus dosa dia saya yang tanggung. pastu pakcik nak buat bersanding pulak. Setiap mata yang memandang saya akan dapat dosa. Lagilah saya berdosa sangat-sangat. Ibu si gadis segera mengambil langkah mudah dengan menarik diri daripada perbualan itu. Si ibu tahu, si teruna bercakap menggunakan fakta islam. Dan tidak mungkin ibu si gadis dapat melawan kata si teruna itu.
Bapa G : kau memandai pulak nak cakap agama ngan kami.
Teruna : ehh. Sory pakcik. Bukan saya nak cakap pasal agama. Tapi itulah hakikat sebenar. Kita terlalu pandang pada adat sampai lupa agama.
Bapa G : camni lah. Kamu sediakan 25 ribu, ngan 31 dulang. Kalau takde, kamu tak boleh kahwin ngan anak aku!
Teruna : lama lagilah camtu. Dalam umur saya 30 lebih, baru dapat masuk meminang. Kalau camtu pakcik, ‘izinkan saya berzina ngan anak pakcik’?
Bapa G : hoi! Kau dah melampau, ko baik-baik sikit cakap tu. Jangan main sedap mulut je.
Teruna : dengar dulu penjelasan saya pakcik. Pakcik tau tak apa sebab orang berzina dan banyak anak luar nikah? Sebab benda nil ah pakcik. Selalu ibu bapa perempuan yang meletakkan berpuluh ribu ringgit sampai pihak lelaki terpaksa menangguh hasrat untuk berkahwin. Tetapi cinta dan nafsu kalau tidak diiringkan dengan betul, syaitan yang jadi pihak ketiga untuk menyesatkan manusia. Akhirnya mereka mengambil jalan pintas memuaskan nafsu serakah dengan berzina. Mula-mula memang ringan-ringan dahulu pakcik, pegang-pegang tangan, peluk-peluk, pegang pinggul, dan sebagainya. Tapi lama-lama jadi berat-berat. Yang berat-berat tu pakcik sendiri pun boleh bayangkan.
Bapa G : apa kaitan kamu nak berzina pula
Teruna : yalah. Dah pakcik tak bagi kami kahwin sekarang, biar ada duit dulu baru boleh kahwin. kami nak lepaskan nafsu camna pakcik? Tiap hari saya tengok dia, dia tengok saya. Susah pakcik. Nafsu. Sebab tu saya dengan rendah hati minta izin pada pakcik untuk berzina ngan anak pakcik. Apa yang penting pakcik tahu yang saya dan dia nak berzina. Sebab rata-rata orang yang berzina ni ibu bapa tak tau. Nampak je biasa-biasa sedangkan da berzina. Err.. berzina bukan sahaja yang ehem-ehem je. Ada yang zina-zina ringan. Tapi sebab ringan tu yang akan jadi berat.
Bapa G : hmm. Kamu ni peliklah. Nasib baik pakcik cool je. Kalau orang lain, da lama angkat parang. Tapi kalau takde duit, camna kamu nak bagi dia makan
Teruna : hehe. Pakcik. Pakcik lupakah dengan apa yang telah Allah bagitau.

“Dan kahwinkanlah orang-orang bujang (lelaki dan perempuan) dari kalangan kamu, dan orang-orang yang soleh dari hamba-hamba kamu, lelaki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari limpah kurniaNya kerana Allah Maha Luas (rahmatNya dan limpah kurniaNya), lagi Maha Mengetahui.” (an Nur 32). Takkan la kita tak yakin dengan apa yang Allah janjikan. Lagipun pakcik, kalau makan dan minum tu insyaAllah, berdaya lagi untuk saya beri pada dia. Tempat tinggal tu kita boleh bincang lagi. Kalau benda ni boleh menghalang kami dari melakukan perkara dosa dan sia-sia. Baiklah disegerakan. Pakcik pun tak mau perkara-perkara tak elok kan. Senyap tanpa kata bapa si gadis, merenung kata-kata si teruna. Segera bapa si gadis memikirkan cara untuk mematahkan kata-kata si teruna. Dan bapa si gadis mendapat akal.

Bapa G : kamu tau la zaman sekarang ni. Kalau ikut cara kamu tu. Mungkin kamu tak suka dengan persandingan, pakcik boleh terima. Tapi kamu kena la ambil kira apa orang lain yang akan kata. Tau-tau orang akan mengata anak aku kena tangkap basah dan kena nikah paksa dengan kamu. Mana nak letak muka ni.
Teruna : bagus juga cadangan pakcik tu. Kena tangkap basah 2 ribu je denda. Kat Malaysia takde hudud, dan kalau untung. Boleh nikah masa tu jugak. Bagus-bagus.
Bapa G : serius lah sikit.
Teruna : betul dah tu pakcik. Hehe. Tapi pakcik, saya tak kata pun takde walimatul urus. Sedang walimatul urus itu perlu untuk hebahkan yang anak-anak dah kahwin. itu cara islam. Ok. Tapi yang tak oknya, bersanding tu ha. Kesian saya pakcik, saya seorang bayar mahar untuk anak pakcik, orang lain pun dapat tengok. Siap kalau berhias secara berlebihan dan orang lain yang lihat menaikkan nafsu syahwat mereka, saya yang berdosa pakcik. Saya yang tanggung dosa dia. insyaAllah pakcik. Kita bukan nak buat apa pakcik. Syariat memang camtu. Maha baiknya Allah sebab jaga kita selama ini, tapi benda remeh-temeh camni pun kita masih pandang ringan dan kita tak menjaga apa yang telah Allah janjikan. Susah lah camtu pakcik.,Sory lah pakcik kalau ada kata saya yang membuat pakcik kurang senang ngan saya. Segala-galanya kita serah pada Allah, kita merancang je. Azan zohor berkumandang, jaraknya tidak sampai 10 dari surau berdekatan rumah si gadis. Si teruna memohon untuk ke surau dan mengajak bapa si gadis untuk pergi bersama. Namun ajakan ditolak dengan lembut. Lantas memberi salam dan memohon untuk keluar. Di birai tingkap bapa si gadis melihat si teruna mengeluarkan kopiah dari poketnya dan segera di pakainya. Masuk ke dalam kereta dan hilang dari penglihatan bapa si gadis tadi. Sedang si gadis yang sedari tadi berdiri di balik tirai bersama ibunya menitiskan air mata mendengar luahan kata-kata si teruna terhadap ayahnya. Tudung pemberian si teruna sebagai hadiah pada hari jadinya yang lepas digenggam erat. Ibu si gadis juga menitiskan air mata melihat pada kelakuan anaknya. Segera ibu dan si gadis ke ruang tamu menghadap ayahnya.
Ibu G : apa yang budak tu kata betul. Kita ni tak beratkan pada agama selama ni. Kita sambil lewa abahnya.
Bapa G : hmm.. ntahlah, tak tahulah saya. Keras betul budak tu kata tadi. Satu-satu kena. Dia pesan tadi, suruh bersiap, lepas zohor dia amik kamu.
Gadis : takde mood nak pegi la ayah. Ntah,,

Si gadis terus mencapai telefon bimbitnya dan menaip mesej.

Si teruna yang selesai mengambil wuduk tersenyum apabila membaca mesej yang baru sahaja diterima daripada si gadis

“andai Allah telah memilih dirimu untukku,
aku redha dan akan terus bersama mu,
aku juga akan terus pada agama yang ada padamu.” “ : )”

“petang ni takde mood nak keluar, Sory.

Minggu depan ayah suruh hantar rombongan.

;; ALLAHUAKBAR :')


 iela wookie